Kamis, 13 September 2018

Operasi dan Produktivitas

Apa itu Manajemen Operasi :
  • Produksi – Penciptaan barang dan jasa
  • Manajemen operasi (operation management – OM) - Aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui proses transformasi dari input (masukan) ke output (hasil).
Pengorganisasian untuk menghasikan Barang dan Jasa :
Semua organisasi melakukan tiga fungsi untuk menciptakan barang dan jasa berikut :
  • Pemasaran, yang menghasilkan permintaan.
  • Produksi / operasi, yang menghasilkan produk.
  • Keuangan / akuntansi yang melacak seberapa baik organisasi dalam melakukan kinerja, membayar tagihan dan mengumpulkan uang.
Rantai Pasokan
Rantai pasokan – Sebuah jaringan global organisasi dan aktivitas yang memasok perusahaan dengan barang dan jasa.
Kenapa Mempelajari Manajemen Operasi
Kita mempelajari OM untuk empat alasan berikut :
  • Untuk mempelajari bagaimana orang mengatur diri mereka sendiri untuk perusahaan yang produktif
  • Untuk mempelajari bagaimana barang dan jasa dihasilkan
  • Untuk memahami apa yang dilakukan oleh manajer operasi
  • Karena OM merupakan bagian yang paling mahal dari sebuah organisasi
Apa yang dilakukan manajer Operasi
Sepuluh keputusan strategis OM berikut dibutuhkan oleh manajer operasi :
  1. Desain barang dan jasa
  2. Mengelola kualitas
  3. Strategi proses
  4. Strategi lokasi
  5. Strategi tata ruang
  6. Sumber daya manusia
  7. Manajemen rantai pasokan
  8. Manajemen inventori
  9. Penentuan jadwal
  10. Pemeliharaan
Sekitar 40 % dari semua pekerjaan berada di OM. Manajer operasi memiliki gelar jabatan, seperti manajer pabrik, manajer kualitas, konsultan peningkatan proses dan analis operasi.
Warisan dari Manajemen Operasi
Kejadian-kejadian dalam OM modern bisa diklasifikasikan ke dalam enam area berikut :
  1. Konseptual (1776-1380) – Spesialisasi buruh (Smith, Babbage), bagian yang terstandarisasi (Whitney).
  2. Manaemen Ilmiah (1880-1910) – Grafik Gantt (Gantt), studi gerak dan waktu (Gilberth), analisis proses (Taylor), teori antrean (Erlang).
  3. Produk massal (1910 -1980) – Lini perakitan (Ford/Sorensen), percontohan statistik (Shewbart), kuantitas pesanan ekonomi (Harris), pemrograman linier (Dantzig), PERT/CPM (DuPont), perencanaan kebutuhan bahan baku.
  4. Produksi ramping (1980-1995) – tepat waktu, desain berbantu komputer, pertukaran data elektronik, manajemen kualitas total, Baldrige Award, pemberdayaan, kanbans.
  5. Kustomisasi massal (1995-2005) – internet/e-commerce, perencanaan sumber daya perusahaan, standar kualitas internasional, penentuan jadwal tanpa batas manajemen rantai pasokan, kustomisasi massa, build-to-order (pembuatan berdasarkan pada pesanan), keberlangsungan.
  6. Era globalisasi (2005-2020) – rantai pasokan global, pertumbuhan organisasi antarnasional komunikasi yang instan, keberlangsungan, etika dalam sebuah kekuatan pekerjaan global, logistik dan pengiriman.
Operasi untuk barang dan jasa
  • Jasa – Aktivitas ekonomi yang umumnya menghasilkan sebuah produk tidak berwujud (seperti jasa pendidikan, hibura, penginapan, pemerintah, finansial, dan kesehatan).
  • Sektor jasa – Segmen ekonomi yang termasuk di dalamnya perdagangan, finansial, penginapan, pendidikan, hukum, medis dan pekerjan profesional lainnya. Jasa sekarang membentuk sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat pasca industri. Peningkatan produktivitas yang tinggi dalam sektor agrokultur dan manufakturing menjadikan lebih banyak dari sumber daya ekonomi yang diperuntukan untuk jasa. Banyak pekerjaan jasa yang memperoleh pembayaran yang cukup baik.
Tantangan Produktivitas
  • Produktivitas – rasio hasil (barang dan jasa) yang dibagi oleh satu atau lebih masukan (seperti buruh, modal atau manajemen)
Produksi yang tinggi berarti memproduksi lebih banyak unit, sementara produktivitas yang tinggi berarti memproduksi unit secara efisien. Hanya melalui peningkatan dalam produktivitas suatu standar dari hidup dan sebuah negara bisa meningkat. Produktivitas AS memiliki rata-rata peningkatan sebesar 2,5 % per tahun selama sekitar satu abad.
         Lini yang dihasilkan
Produktivitas = ------------------------------------------------
     Masukan yang digunakan
  • Produktivitas faktor tunggal – mengidentifikasikan rasio dari satu sumber daya masukan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan (hasil)
  • Produktivitas multifaktor – mengindikasikan rasio dari banyak atau semua sumber daya (masukan) terhadap barang dan jasa yang dihasilkan (hasil)
         Hasil
Produktivitas  multifaktor = ------------------------------------------------------------------------------
 Buruh + Bahan Mentah + energi + modal + lainnya
Permasalahan pengukuran dalam produktivitas adalah :
  1. Kualitas mungkin dapat berubah
  2. Elemen eksternal dapat mengganggu, dan
  3. Unit ukuran yang tepat mungkin kurang tersedia
  • Variabel produktivitas – faktor penting peningkatan produktivitas adalah buruh (10%) modal (38%) dan manajemen (52%)
  • Masyarakat berpengetahuan – sebuah masyarakat dimana kebanyakan buruh telah bermigrasi dari pekerjaan manual ke pekerjaan berdasarkan pada pengetahuan.
Tantangan baru dalam manajemen operasi
Beberapa tantangan yang ada bagi manajer operasi adalah sebagai berikut :
  • Fokus global kolaborasi internasional
  • Rekanan rantai pasokan, ventur bersama aliansi
  • Keberlangsungan produk aman lingkungan, daur ulang penggunaan ulan
  • Pengembangan produk yang cepat, kolaborasi desain
  • Kustomisasi massal, produk yang dikustomisasi
  • Kinerja just-in-time, ramping, peningkatan yang berkelanjutan
  • Pemberdayaan karyawan, pengayaan pekerjaan.
Etika, Tanggungjawab Sosial dan keberlangsungan
Diantara banyak tantangan etis yang dihadapi oleh manajer operasi adalah :
  1. Pengembangan yang efisien dan menghasikan produk yang aman dan berkualitas
  2. Mempertahankan lingkungan yang bersih
  3. Menyedikan sebuah tempat kerja yang aman
  4. Menghargai komitmen para pemangku kepentingan
  • Para pemangku kepentingan – mereka yang memiliki minat dalam sebuah organisasi.

DAFTAR PUSTAKA :
Heizer, Jay dan Barry Render. 2016. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan Cetakan Kedua 1 Jilid Edisi 11. Jakarta : Salemba 4.
Broedner, P., S. Kinkel, dan G. Lay. “Productivity of Outsourching”. International Journal of Operation and Production Management 29, no. 2 (2009); 127.
Houshell, D.A. From the American System to Mass Production 1800-1932: The Development of Manufacturing. Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1985.
Lewis, William W. The Power of Productivity. Chicago: University of Chicago Press, 2005.
Malone, T.W., R.J. Laubarcher, dan T. Johns. “The Age of Hyperspecialization”, Harvard Business Review 89, no. 7(Juli-Agustus 2011) 56-65.
Maroto, A., dan L., Rubalcaba. “Services Productivity Revisited” The Maroto, A., dan L. Rubalcaba. “Services Productivity Revisited” The Service Industries Jurnal 28. no. 3 (April 2008): 337.
Sahay, B.S. “Multi - factor Productivity Measurement Model for Service Organization”, International Journal of Productivity and Performance Management 54, no. 1-2 (2005): 7-23.
San, G., T. Huang, dan L. Huang. “Does Labor Quality Matter on Productivity Growth?” Total Quality Management and Bussiness Excellence 19, no. 10 (Oktober 2008): 1043.
Sprague, Linda G. “Evolution of the Field of Operations management”, Journal of Operations Management 25, no. 2 (Maret 2007): 219-238.
Tangen, S. “Demystifying Productivity and Performance”. International Journal of Productivity and Performance Measurement 54. no 1-2 (2005):34-47.
Taylor, F.W. The Principles of Scientific Management. New York: Harper & Brother, 1911.
Van Biema, Michael, dan Bruce Greenwald. “Managing Our Way to Higher Service-Sector Productivity”. Harvard Business Review 75, no. 4 (Juli-Agustus 1997): 87-95.
Wren, Daniel A. The Evolution of Management Thought, New York: Wiley, 1994.

Jumat, 17 Agustus 2018

Pergeseran Fungsi Uang dan Transaksi dalam Masyarakat

Komodifikasi Uang

Praktik komodifikasi uang sangat terlihat dalam perdagangan mata uang. Perbedaan nilai tukar menyebabkan uang dapat diperjualbelikan sebagai komoditas. Saat kebutuhan terhadap satu jenis mata uang tinggi untuk membayar hutang negara atau kebutuhan lain, biasanya nilai tukar mata uang negara seperti dollar Amerika akan naik. Sebaliknya, nilai tukar mata uang negara yang membutuhkan dollar Amerika akan turun. Dengan kata lain, nilai tukar mata uang akan mengikuti hukum permintaan dan penawaran.

Komodifikasi Uang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR MATA UANG :
  1. KONDISI POLITIK
  2. SUMBER DAYA ALAM
  3. PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
  4. SUMBER DAYA MANUSIA
  5. SIMPANAN MODAL
Pasar uang dan Pasar Modal
  • Pengertian Pasar Uang (Money Market)
pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun, dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang juga sering disebut pasar kredit jangka pendek.
  • Macam-macam transaksi yang terdapat di pasar uang
    • Pasar uang antar bank
    • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
    • Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
    • Sertifikat Deposito
    • Pasar Valuta Asing (Pasar Valas)
  • Pengertian Pasar Modal (Capital Market)
    Menurut Surat Keputusan Keuangan RI. No. 1548/LMK/1990 tentang pasar modal, pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan dalam arti yang sempit, pasar modal adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan trnsaksi penjulan efek atau disebut sebagai bursa efek.
Persamaan dan Perbedaan Pasar uang dan Pasar Modal

AspekPasar UangPasar Modal
Jangka WaktuJangka pendek biasanya di bawah 1 tahunJangka panjang biasanya di atas 1 tahun
Tingkat BungaTingkat bunga relatif tinggiTingkat bunga relatif rendah
Pihak yang terlibatIndividu, bank komersial dan institusi keuanganInvestor baik secara individu  maupun institusi, penjamin emisi, pemerintah dan perusahaan (emiten)
PengawasanDiawali oleh pemerintah melalui bank sentral secara langsungDiawali oleh pemerintah melalui badan yang berwenang (di Indonesia BAPEPAM)
TransaksiTransaksi aktiva keuanganTransaksi aktiva keuangan
Sirkulasi danaMerupakan transaksi kredit masyarakatMerupakan transaksi kredit masyarakat
Pelaku PasarPertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan danaPertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana
Tingkat RisikoTingkat risiko pasar uang relatif tinggi oleh karena itu sebagai kompensasi bunga pasar uang relatif tinggiTingkat risiko pasar modal relatif rendah

Sumber : masandah.staff.gunadarma.ac.id

Transaksi dan Tipologi Masyarakat

Terdapat kelompok masyarkat pengguna uang kartal, tetapi banyak juga yang mengandalkan transaksi dengan uang giral.
Pengertian uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberikan hak tunggal mencetak/hak oktroi.
Uang Giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan. Jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu seperti cek, giro, telegraphic transfer, dll.

Beberapa Pemikiran Tentang Uang

1.  Karl Marx
  • Uang merepresentasikan hubungan abstrak dari kepemilikan pribadi, yang mana telah terpisah dari hubungan pertukaran.
  • Uang dipertimbangkan berkaitan dengan hubungan tenaga kerja, yang terfokus pada upah dan akumulasi modal dari uang itu sendiri.
  • Nilai uang dipengaruhi oleh kekuatan produksi dan bukan keadaan penawaran dan permintaan (supply and demand) dalam pasar.
2. Max Weber
  • Terkandung kelebihan dalam “mengumpulkan banyak uang dengan menekan segala keinginan terhadap kenikmatan duniawi”.
  • Cara-cara perhitungan mengenai kehidupan sebagai karakteristik ekonomi kapitalisme ditemukan dalam uang yang sangat abstrak dan elemen impersonal yang ada dalam kehidupan.
  • Mengaitkan uang dengan pemikiran lainnya.
3.  Emile Durkheim
  • Kukuhnya hubungan sosial terbangun melalui proses pertukaran uang
  • Manyinggung harga dari sebuah manakan yang terpenting dan fakta ekposisi dunia “bawalah uang ke dalam negeri sebanyak-banyaknya, maka akan muncul kesejahteraan umum”
  • Ketiadaan aturan dalam dunia ekonomi bertanggung jawab terhadap fenomena bunuh diri sebagai reguler yang bertalian dengan pembebasan hubungan industri dari semua tekanan terhadap kebutuhan uang
4. Silvio Gesell
  • Membebaskan uang dari tingkat suku bunga bank untuk menggerakkan dinamika kredit, investasi, dan konsumsi. Pembebasan ini melibatkan sirkulasi uang
  • Bunga moneter terdiri dari tiga bagian, yaitu risiko premium yang terkait dengan pinjaman lunak, premium yang terkait dengan tingkat ekspektasi terhadap inflasi, dan tingkat bunga dasar yang disebut dengan “bea”, yang dibayar untuk keuntungan natural perolehan uang dari barang-barang lainnya
  • Rendahnya tingkat bunga yang merefleksikan tingkat bea akan menjadi hancur karena ia akan mendorong penimbunan uang di luar bank dan penimbunan ini selanjutnya akan menyebabkan krisis ekonomi
  • Simpanan uang di bank menciptakan kebutuhan untuk membeli materai untuk transaksi dengan pihak bank

DAFTAR PUSTAKA

Deflem, Mathieu. (2003). The Sociology of the Sociology of Money: Simmel and the Contemporary Battle of the Classic. Journal of Classical Sociology, Vol. 3.

Ducan, Hugh Danzel. (1997). Sosiologi Uang (terj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Manulung. (1985). Pengantar Teori Ekonomi Moneter. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Heru (2001). Uang, Rentenir dan Hutang Piutang di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kiyosaki, Robert T. (2008). Rich Dad Poor Dad. Jakarta: Gramedia.

Polanyi, Karl. (1992). The Economic as Instituted Process, dalam Mark Granovetter dan Richard Swedberg, The Sociology of Economic Life. Oxford: Westview Press.

Slater, Don and Fran Tonkiss. (2001). Market Society; Market and Modern Social Theory. Cambridge: Polity.

Kamis, 16 Agustus 2018

Makna sosiologis uang : Uang Sebagai Medium dan Alat Analisis

Makna Sosiologi Uang
  • Sesuatu yang paling berharga dan memiliki nilai ekonomis adalah uang.
  • Sebelum ditemukan uang, pertukaran dilakukan secara barter.
  • Setelah uang ditemukan, pertukaran mengarah pada perkembangan yang lebih modern.
  • Uang menjadi berharga karena kesepakatan atas nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa kesepakatan maka uang tidak akan ada artinya.
  • Uang merupakan satuan nilai yang akurat.
  • Kemampuan uang sebagai alat tukar ternyata dibarengi dengan fungsi sosial uang. Uang mampu mengatasi kekurangan fisik seseorang sekaligus menjatuhkan mental.
  • Seseorang sering dinilai berdasarkan jumlah uang yang dimiliki.
Uang Sebagai Medium dan Alat Analisis

PENDEKATAN DAN KONSEP TENTANG UANG

Bangsa yang pertama kali menggunakan uang sebagai alat dalam pertukaran ekonomi adalah bangsa Mesopotamia. Penemuan ini menjadi momentum yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap perkembangan ekonomi selanjutnya, ke arah yang lebih modern dari pertukaran sebelumnya, yang masih dipraktikkan dengan cara sederhana.
Manullang mencatat beberapa penulis ekonomi, telah memberikan definisi uang sebagai alat pembayaran, alat pertukaran, alat pelunasan utang. Dan Rolling G. Thomas (1957) mengartikan uang dalam definisi yang lebih komprehensif, bahwa uang adalah sesuatu yang diterima oleh umum untuk membayar pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan untuk membayar utang. Secara substantif uang didefinisikan sebagai pasar yang independen yang diderivasi dari penggunaan tertentu terhadap objek-objek yang dapat dikuantitatifikasi. Penggunaan tersebut ada dalam bentuk pembayaran, standar, dan pertukaran.

UANG, INDIVIDU, DAN MASYARAKAT

Studi tentang uang tidak hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi, tetapi bertujuan untuk dapat memahami secara mendalam tentang ‘nilai’, kejiwaan, ramalan, metafisis uang.
Analisisnya tentang hubungan uang dengan individu dan masyarakat telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori tentang uang yang tidak hanya dilihat dari aspek moneter semata.
Pemikiran Simmel tentang signifikansi sosial uang merupakan inovasi dalam perkembangan ilmu sosial. Maka, menurut dia, uang perlu diletakkan melampaui batas-batas pasar, dimana uang sangat erat berhubungan dengan budaya masyarakat.
Uang dalam masyarakat modern memainkan fungsi sangat penting dalam hubungan sosial. Uang mengukuhkan hubungan dan mengikat masyarakat dengan sesamanya melalui aliran barang dan jasa.

UANG, INDIVIDU, DAN MASYARAKAT

Uang merepresentatifkan artikulasi objektif dari hubungan pertukaran karena ia tidak hanya sekedar barang, tetapi merupakan objek yang ditransformasikan ke dalam komoditas.

SIFAT UANG

Uang bersifat anomi karena tidak memiliki tempat yang tetap, tidak dibatasi oleh waktu atau siapa pun.
Uang bersifat netral, uang tidak memandang status sosial, ras, gender dan sejenisnya. Jika ia mampu menekan biaya dan menggantinya dengan kegiatan produktif, maka anak usia 14 tahun pun mampu menghasilkan uang.

UANG DAN PASAR

Secara umum, penggunaan uang (moneterisasi) dibatasi oleh dua perkembangan, yaitu depersonalisasi dan perkembangan kalkulasi dan kuantifikasi.
Moneterisasi menurut Slater dan Tonkiss berhubungan erat dengan proses depersonalisasi yang luas yang diinspirasikan dari marketisasi. Pada hubungan ini, moneterisasi tidaklah dibangun di atas hubungan perorangan yang bersifat organis, tapi dibangun di atas hubungan kerja sama (kooperasi) dan kontrak.
Simmel, memusatkan depersonalisasi pada dua hal, yaitu perolehan dan permasalahan.

ARTI DAN FUNGSI SOSIAL UANG DALAM MASYARAKAT
  • Uang sebagai simbol-simbol yang diberi arti dan nilai.
  • Uang diartikan sebagai komunal.
  • Uang sebagai simbul kekuatan dan kedaulatan.
  • Uang sebagai sarana politik.
  • Uang sebagai simbol kesetaraan dan ketidaksetaraan.
PENGGUNAAN UANG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pada umumnya, masyarakat sudah menyadari bahwa uang itu tidak hanya sekedar digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan sosial budaya, dan juga sebagai alat politik.

PENGGUNAAN UANG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan penggunaan uang dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.

Alat Ekonomi
Alat Sosial BudayaAlat Politik
Untuk membayar panganUntuk membayar sumbangan sosialUntuk membayar suap
Untuk membayar sandangUntuk membayar kewajiban sosialUntuk membayar denda
Untuk membayar papanUntuk membayar kewajiban agamaUntuk mempengaruhi opini publik
Untuk kebutuhan ekonomi lainnyaUntuk memperoleh status sosial
Sumber : Heru Nugroho

PENGGUNAAN UANG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Dalam proses moneterisasi yang sudah meluas di kalangan masyarakat, uang dapat digunakan untuk segala macam kepentingan.

Rabu, 15 Agustus 2018

Pengertian, Konsep, Definisi Pemasaran

PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
  1. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
  2. MenurutPhilip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
  3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
  4. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
Konsep Pemasaran


Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.


MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN

Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
  1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
  2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
  3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
  4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
  5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
  6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.


SISTEM PEMASARAN

Pengertian Sistem Pemasaran


Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
  1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
  2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
  3. Target pasar.
  4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
  5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
  1. Macam – Macam Sistem Pemasaran
  2. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
  • Mengendalikan perilaku saluran
  • Mencegah perselisihan antara anggota saluran
  1. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
  1. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
  1. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
  2. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
  1. Demografi (kependudukan).
  2. Kondisi ekonomi.
  3. Teknologi.
  4. Kekuatan sosial dan budaya.
  5. Kekuatan politik dan legal.
  6. Persaingan.
  7. Lingkungan mikro eksternal
  8. Pasar (market)
  9. Pemasok
  10. Pialang (marketing intermediaries)
  11. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

STRATEGI PEMASARAN

Pengertian Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
  1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
  1. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
  1. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

Macam-Macam Strategi Pemasaran


macam strategi pemasaran diantaranya:
  1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
  1. Menambah jumlah pemakai dan
  2. Meningkatkan jumlah pembeli.
  3. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
  1. Mempertahankan pelanggan misalnya:
  2. Memelihara kepuasan pelanggan;
  3. Menyederhanakan proses pembelian;
  4. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
  5. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
  6. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
  7. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
  1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
  2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
  3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
  4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar


Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
  1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
  2. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
  3. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
  4. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
  5. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
  6. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
  7. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
  8. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
Syarat segmentasi Pasar


Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
  • Dapat diukur
  • Dapat dicapai
  • Cukup besar atau cukup menguntungkan
  • Dapat dibedakan
  • Dapat dilaksanakan
Tingkat Segmentasi Pasar


Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.

Manfaat Segmentasi Pasar


Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
  1. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
  2. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
  3. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
Menentukan Pasar Sasaran


Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
  1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
  1. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yangakan datang.


PERILAKU KONSUMEN

Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
  1. Budaya :faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
  2. Subbudaya :setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
  3. Kelas sosial :hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.

Proses Pengambilan Keputusan Pembeli

Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
  1. Sadar: konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
  2. Tertarik: konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
  3. Evalusi: konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
  4. Mencoba: konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
  5. Adopsi: konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
  6. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :

Perilaku pembelian yang kompleks

Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.

Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan

Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.

Perilaku pembelian karena kebiasaan

Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah

Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.

Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :

Pengenalan kebutuhan/masalah

Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.

Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
  1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
  2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
  3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
  4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
  5. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
  1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
  4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
  5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
Keputusan membeli

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli, yaitu :
  1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
  2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan

Jumat, 13 Juli 2018

Komunikasi Bisnis

Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

Pengertian  dan cakupan :


Bisnis adalah kegiatan system ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industry dan jasa professional, yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi adalah sebagai transfer informasi atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima (komunikan). Dengan catatan bahwa proses tersebut bertujuan mencapai saling pengertian (mutual understanding)
Keberhasilan komunikasi yang efektif sangat ditentukan oleh seberapa besar kesamaan pengertian yang berhasil dibangun bersama(sharing). Semakin luas overlap “saling pengertian” tercipta, semakin berhasil suatu proses komunikasi mencapai sasarannya.

Unsur – unsur dalam komunikasi bisnis
  1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkansebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
  2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator dan komunikan.
  3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
  4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
  5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
  6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Bentuk – Bentuk Dasar Dalam Komunikasi Bisnis


Ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, yang dapat kita uraikandibawah ini.

Komunikasi Verbal

Diambil dari kata dasarnya, verbal berarti secara lisan (bukan tertulis), sedangkan komunikasi verbal itu sendiri adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Dalam dunia Bisnis komunikasi verbal dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis baik kepada pihak lain baik secara tertulis maupun secara lisan dengan struktur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Dalam dunis bisnis komunikasi verbal dapat diwujudkan dalam pembuatan dan pengiriman surat, pemberian informasi kepada pelanggan, diskusi dalam tim, wawan cara kerja, presentasi proposal dan masih banyak yang lain. Dalam perwujutannya komunikasi verbal mengalami keterbasan bahasa sebagai berikut :
  1. Ketertbasatasan kata yang tersedia untuk mewakili obyek, misalnya pada obyek orang, benda, sifat, perasaan, obyek tersebut tidak semuanya tersedia dalam penyampaian dengan menggunakan basaha verbal, jika itu dituangkan dalam komunikasi verbal cenderung bersifat parsial, tidak sesuai dengan realita yang sebenarnya terjadi, seperti pengungkapan baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh dan lainnya.
  2. Kata-kata yang bersifat ambigu dan kontekstual, dimana pengungkapan kata-kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi dari orang-orang yang berbeda, menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula, misalkan pada kataberat, dimana kata ini memiliki banyak arti seperti, tubuh orang itu berat, pak guru memberikan sanksi yang berat, ujian nasional ini terasa berat .
  3. Kata-kata mengandung bias budaya, dimana suatu kata pada daerah tertentu memiliki arti yang berbeda pula pada daerah/budaya tertentu, misalkan awak, dalam bahasa minang berarti saya/kita, namun jika berhadapan dengan orang palembang memiliki arti berbeda, yaitu kamu.
  4. Percampuran fakta, penafsiran dan penilaian, dalam perdakapan sering mencampurkan fakta, penafsiran dan penilaian, yang menyebankan kekeliruan persepsi pada suatu kalimat.
Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari, dalam dunis bisnis perwujudan komunikasi nonverbal dapat dicontohkan mengkerutkan dahi, tersenyum, tertawa menutup mulut, membuang muka, dimana disesuaikan dengan maksud yang akan disampaikan kepada lawan bicara/penerima komunikasi.

Dalam perwujudannya komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur, sehingga menjadikan komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari, seperti halnya seseorang meminta bawahannya untuk mengambilkan buku di meja kerjanya yang berwarna merah, bagai mana mengaplikasikannya??? pastilah mengalami kesulitan. Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan dengan komunikasi verbal.

Bisnis Dalam Pandangan Komunikasi


Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu
peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan oleh :
  1. Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai – nilai social, preferensi dan fungsi.
  1. Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak mengetahui informasi dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu dengan menjalankan promosi, seperti :
  1. Kegiatan hubungan antar manusia
  2.  Kegiatan hubungan masyarakat
  3.  Kegiatan advertensi atau iklan
  4.  Kegiatan promosi melalui media elektronik
  5.  Kegiatan promosi dan penjualan melalui media internet
  6.  Mengembangkan system informasi perusahaan
  7. Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis

Kamis, 07 Juni 2018

Perhitungan Biaya Hidup

Perhitungan Biaya Hidup

Latar Belakang


Pada 1968, George Best, European Footballer of the Year termuda dan pemenang the European Cup bersama Manchester United pada tahun yang sama, memperoleh 150 pound Inggris per minggu atau sekitar 293 dolar AS. Pada yang sama, George Best dianggap sebagai bintang dan orang yang berpenghasilan baik jika dibandingkan dengan pemain – pemain sepak bola profesonal sesamanya.
Kini, pemain bola rata – rata di Liga Premier Inggris memperoleh pendapatan jauh lebih banyak daripada yang diperoleh George Best pada 1968. Ryan Giggs, yang sekarang ini merupakan pemain yang paling lama bermain di Manchester United dan yang juga memenangkan the European Cup bersama MU pada 1999, memperoleh pendapatan sebesar 75.000 pound (US$38.462) pada 2004 atau 131 kali lebih banyak dari yang diperoleh George Best pada 1968. Pada awalnya, fakta ini mungkin membuat kita berfikir bahwa sepak bola telah menjadi semakin menguntungkan selama empat decade terakhir. Namun, sebagaimana yang diketahui oleh semua orang, harga – harga barang dan jasa juga telah naik selama ini. Pada 1968, harga karcis minimum untuk menonton tim kesayangan kita di Liga Sepak Bola Inggris kira – kira sebesar satu dolar AS. Untuk menonton Manchester United, kita sekarang harus membayar antara 59 dan 98 dolar AS. Karena harga – harga jauh lebih rendah pada era George Best daripada harga – harga pada masa kita sekarang, tidaklah jelas apakah George Best mengalami standar hidup yang lebih tinggi ataukah lebih rendah dibandingkan dengan pemain – pemain bola hari ini.
Sebelumnya, kita telah melihat bagaimana pakar ekonomi menggunakan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product—GNP) untuk mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomIan. Pada bab ini pakar ekonomi mengkaji bagaimana mengukur keseluruhan biaya hidup. Untuk membandingkan upah George Best sebesar US$975 dengan upah – upah yang diterima pada masa sekarang ini, kita perlu mencari semacam cara untuk menjadikan angka – angka ini menjadi ukuran daya beli yang bermakna. Ini adalah pekerjaan ahli statistic yang disebut dengan indeks harga konsumsi(IHK – consumer price index, [CPI’]). Setelah melihat bagaimana indeks harga konsumen dibentuk, kita akan membahas bagaimana kita dapat menggunakan indeks harga ini untuk membandingkan angka dolar dari masa – masa waktu yang berbeda.
Indeks harga konsumen digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup sepanjang waktu. Ketika indeks harga konsumen naik, keluarga biasa harus menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga standar hidup yang sama. Pakar ekonomi menggunakan istilah inflasi untuk menggambarkan istilah  situasi saat tingkat harga perekonomian secara keseluruhan meningkat. Laju inflasi adalah perubahan persentase pada tingkat harga dari periode sebelumnya.

Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari Indeks Harga Konsumen ?
  2. Bagaimana masalah – masalah dalam perhitungan biaya hidup ?
  3. Bagaimana perbedaan deflator PDB versus Indeks Hrga Konsumsi ?
  4. Bagaimana nilai uang dari waktu ke waktu ?
  5. Apa pengertian dari indeksasi ?
  6. Apa perbedaan dari bunga nominal dan bunga riil ?
Tujuan
  1. Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Teori Ekonomi, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuaan, Universitas Sebelas Maret.
  2. Untuk menegtahui pengertian dari Indeks Harga Konsumen
  3. Untuk mengetahui masalah – masalah dalam perhitungan biaya hidup
  4. Untuk mengetahui perbedaan deflator PDB versus Indeks Hrga Konsumsi
  5. Untuk mengetahui nilai uang dari waktu ke waktu
  6. Untuk mengetahui pengertian dari indeksasi
  7. Untuk mengetahui perbedaan dari bunga nominal dan bunga riil

Indeks Harga Konsumen


Indeks Harga Konsumen (IHK – consumer price index [CPI]) adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli konsumen. Ahli statistik pemerintah secara rutin menghitung dabn melaporkan indeks harga konsumen. Pada bagian ini, kita akan membahas begaimana indeks harga konsumen dihitung dan permasalahan – permasalahan apa yang muncul dalam pengukurannya.
Bagaimana Menghitung Indeks Harga Konsumen
Ketika menghitung indeks harga konsumen dan laju inflasi, Departemen Statistika menggunakan data tentang harga - harga barang dan jasa. Untuk melihat dengan tepat bagaimana statistika ini dibangun, kita lihat sebuah ekonomi sederhana dimana konsumen hanya membeli dua barang – soto dan mie ayam. Dolar AS digunakan untuk membandingkan harga.
  1. Tentukan isi  keranjangnya, Langkah pertama dalam menghitung indeks harga konsumen adalah menentukan harga – harga mana yang paling penting bagi konsumen tertentu. Jika konsumen tersebut membeli lebih banyak soto daripada mie ayam maka harga soto lebih lebih penting daripada harga mie ayam, sehingga harus diberikan bobot dalam biaya hidup.
  2. Tentukan harga – harganya. Langkah kedua dalam menghitung indeks harga konsumen adalah menemukan harga setiap harga barang dan jasa dalam keranjang untuk setiap masa waktu.
  3. Menghitung harga seluruh isi keranjang, Langkah ketiga adalah menggunakan data harga – harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang barang dan jasa dari waktu ke waktu.
  4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya. Langkah keempat adalah memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolak ukur yang menjadi bandingan tahun – tahun lainnya. Untuk menghitung indeksnya, harga keranjang barang dan jasa untuk setiap tahun dibagi dengan harga keranjang pada tahun basis. Perbandingan ini kemudian dikalikan 100. Angka hasilnya adalah indeks harga konsumen.
  5. Menghitung laju inflasi. Langkah keliama dan langkah terakhir adalah menggunakan indeks harga konsumen untuk menhitung laju inflasi (inflation rate) yang merupakan perubahan persentase pada indeks harga dari periode sebelumnya, yaitu laju inflasi antara dua tahun yang berurutan dihitung sebagai berikut :
Laju inflasi pada tahun ke 2 =  x 100
Tabel ini menunjukkan bagaimana dalam menghitung indeks harga konsumen dan laju inflasi untuk perekonomian dimana konsumen hanya membeli soto dan mie ayam

Langkah 1 : Menyurvei Konsumen untuk Menentukan Keranjang Tetap Harga

5 Soto, 3 Mie Ayam

Langkah 2 : Mnecari Harga Setiap Barang pada Setiap Tahun

Tahun                                Harga Soto                         Harga Mie Ayam
2011                                       1                                              2
2012                                       2                                              3
2013                                       3                                              4

Langkah 3 : Menghitung Biaya Keranjang Barang pada Setiap Tahun

2011   ($1 porsi soto x 5 porsi soto) + ($2 porsi mie ayam x 3 porsi mie ayam) = $11
2012   ($2 porsi soto x 5 porsi soto) + ($3 porsi mie ayam x 3 porsi mie ayam) = $19
2013   ($3 porsi soto x 5 porsi soto) + ($4 porsi mie ayam x 3 porsi mie ayam) =$27

Langkah 4 : Memilih Satu Tahun sebagai Tahun Basis (2011) dan Menghitung Indeks Harga Konsumen pada Setiap Tahun

2011   ($11/$11) x 100 = 100
2012   ($19/$11) x 100 = 172,72
2013   ($27/$11) x 100 = 245,45

Langkah 5 : Menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk Menghitung Laju Inflasi dari Tahun Sebelumnya

2012   (172,71 – 100)/100X100 = 72,71%
2013   (245,45 – 172,71)/172,71X100 = 42,11%

Masalah – masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup


Target dari indeks harga konsumen adalah mengukur perubahan – perubahan pada biaya hidup. Dengan kata lain , indeks harga konsumen mencoba untuk mengukur berapa banyak penghasilan yang harus dinaikkan guna memelihara standar hidup yang konstan. Namun, indeks harga konsumen bukanlah ukuran biaya hidup yang sempurna. Tiga permasalahan dengan indeks sudah diketahui dengan luas tetapi masih sulit dipecahkan.
Permasalahan pertama disebut dengan bias subtitusi. Ketika harga – harga berubah dari satu tahun ke tahun yang lain, harga – harga tersebut tidak berubah secara seimbang. Ada harga yang naik lebih tinggi dari harga – harga lainnya. Konsumen merespon perubahan harga yang berbeda ini dengan membeli lebih sedikit barang – barang yang harganya naik tinggi dan membeli barang – barang yang harganya naik sedikit bahkan yang harganya mungkin turun. Dengan kata lain, konsumen beralih pada barang – barang yang relative tidak mahal. Jika indeks harga dihitung dengan mengasumsikan keranjang harga tetap, indeks harga ini menghilangkan kemungkinan subtitusi (atau penggantian) yang dilakukan oleh konsumen sehingga terlalu melebih – lebihkan kenaikan biaya hidup dari satu tahun ke tahun berikutnya.
Anggaplah bahwa dalam tahun basis, mangga lebih murah daripada nanas. Akibatnya konsumen membeli lebih banyak mangga daripada nanas. Ketika Departemen Statistika menyusun keranjang barang, departemen ini akan menyertakan lebih banyak mangga daripada nans. Anggaplah nanas lebih murah daripada mangga. Konsumen secara otomatis akan merespons perubahan harga ini dengan membeli lebih banyak nanas dan lebih sedikit mangga. Namun, ketika menghitung indeks harga konsumen, para ahli statistika menggunakan keranjang tetap yang esensinya mengasumsi bahwa konsumen akan terus membeli mangga yang sekarang sedang mahal dalam jumlah yang sama sebagaimana sebelumya. Karena alas an ini, indeks ini akan mengukur kenaikan yang jauh lebih besar pada biaya hidup daripada yang sebenarnya dialami oleh para konsumen.
Permasalahan kedua dengan indeks harga konsumen adalah munculnya batrang – barang yang baru. Ketika barang baru diperkenalkan, para konsumen memiliki varietas lebih banyak yang dapat mereka pilih. Ragam produk yang lebih besar, pada gilirannya, akan membuat uang lebih bernilai, sehingga konsumen membutuhkan uang lebih sedikit untuk memelihara standar hidup yang ada. Namun, karena indeks harga konsumen didasarkan pada keranjang tetap barang dan jasa, indeks harga konsumen tidak mencerminkan perubahan pada daya beli uang ini.
Contoh , ketika telepon genggam diperkenalkan, konsumen dapat menelpon keluarga dan teman. Jika dibandingkan dengan menelpon dari telepon umum , menelpon keluarga dan teman dari telepon genggam lebih nyaman dan biayanya lebih murah. Indeks biaya hidup yang sempurna akan mencerminkan pengenalan telepon genggam dengan penurunan biaya hidup. Namun, indeks harga konsumen tidak berkurang dalam responnya terhadap pengenalan telepon genggam. Pada akhirnya, para ahli statistika membalikkan keranjang barang untuk menyertakan telepon genggam. Indeks ini kemudian mencerminkan perubahan pada harga telepon genggam. Namun, pengurangan pada biaya hidup yang berhubungan dengan pengenalan awal telepon genggam tidak pernah muncul dalam indeks.
Permasalahan ketiga dengan indeks harga konsumen adalah perubahan kualitas yang tidak terukur. Jika kualitas barang memburuk dari satu tahu ke tahun berikutnya, nilai uang jatuh, bahkan jika harga barang tetap sama. Begitu pun juga, jika kualitas naik dari satu tahun ke tahun berikutnya, nilai uang akan naik. Pakar statistika membuat penjelasan untuk perubahan kualitas ini sebisa mungkin. Ketiak kualitas barang di keranjang beruba, misalnya ketika sebuah model mobil memiliki tenaga kuda lebih besar atau mengkonsumsi bensin lebih hemat dari satu tahun ke tahun berikutnya. Pakar statistika akan menyesuaikan harga barang untuk menjelaskan perubahan kualitas. Pada dasarnya, pakar statistika mencoba untuk menghitung harga keranjang barang yang kualitasnya konstan. Meskipun usaha yang dilakukan pakar statistik sudah sangat besar, perubahan – perubahan pada kualitas masihlah merupakan masalah karena kualitas sangat sulit diukur.
Masih banyak perdebatan antara para pakar ekonomi tentang seberapa besar permasalahan pengukuran ini dan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Beberapa ekonom meyakini bahwa harga indeks harga konsumen mungkin terlalu melebihkan inflasi setidaknya dengan 1 poin persentase setiap tahunnya. Dalam merespon kritik ini, para ahli statistik telah menerapkan beberapa perubahan teknis untuk memperbaiki IHK, banyak ekonom yang meyakini bawa bias ini sekarang hanya sekitar setengah dare persentase sebelumnya. Persoalan ini penting karena banyak program pemerintah menggunakan indeks harga konsumen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat harga keseluruhan.

Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen


Deflator PDB adalah perbandingan PDB nominal dengan PDB sebenarnya. Karena PDB nominal adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga saat ini dan PDB sebenarnya adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga tahun basis, deflator  PDB mencerminkan tingkat harga saat ini yang berhubungan dengan tingkat harga pada tahun basis.
Pakar ekonomi dan pemangku kebijakan mengawasi deflator PDB dan indeks harga konsumen untuk mengukur seberapa cepat harga naik. Biasanya, kedua statistika ini menunjukkan hal yang sama. Namun, ada dua perbedaan penting yang dapat membuat keduanya berbeda.
Perbedaan pertama adalah deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Misalnya, anggaplah bahwa kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh pemanufaktur local dan dijual ke angkatan bersenjata harganya naik. Meskipun kendaraan ini adalah bagian dari PDB, kendaraan ini bukanlah bagian dari keranjang barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen biasa. Oleh karena itu, kenaikan harga ini muncul di deflator PDB, tetapi bukan di indeks harga konsumen.
Perbedaan pertama antara indeks harga konsumen dan deflator PDB akan terasa pentingnya ketika harga minyak berubah dan suatu Negara benar – benar tergantung pada minyak impor untuk memenuhi kebutuhan energinya. Akibatnya, minyak dan produk miyak seperti bensin dan minyak terdiri atas bagian belanja konsumen yang jauh lebih besar daripada bagian PDB. Ketiak harga minyak naik, indeks harga konsumen naik lebih banyak daripada deflator PDB.
Perbedaan kedua dan yang lebih tidak kentara antara deflator PDB dan indeks harga konsumen berhubungan dengan bagaimana beragam harga ketimbang untuk menghasilakan sebuah angka untuk tingkat harga keseluruhan. Indeks harga konsumen membandingkan harga keranjanag tetap barang dan jasa dengan harga harga keranjang pada tahun basis. Para ahli statisrik hanya sesekali saja mengubah keranjang barang ini. Sebaliknya, deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang dan jasa yang sama pada taun basis. Oleh karena itu, kelompik barang dan jasa yang digunakan untuk menghitung deflator PDB berubah secara otomatis sepanjang waktu. Perbedaanya tidak penting ketika semua harga berubah dalam jumlah yang beragam, cara kita menimbang harga – harga yang beragam ini akan berarti penting bagi laju inflasi kesel
Tujuan mengukur tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian adalah melakukan perbandingan antara nilai moneter dari masa waktu yang berbeda. Setelah mengetahui bagaimana indeks harga dihitung, indeks tersebut dapat digunakan untuk membandingkan pendapatan dari masa lalu dengan pendapatan saat ini.

Nilai Uang dari Waktu ke Waktu


Misalkan ada seorang pegawai Bank yang bernama Suni yang memiliki upah senilai Rp 200.000 pada tahun 1995 akan dibandingkan dengan upah pegawai Bank yg bernama Ita pada tahun ini (2014) yang sebesar Rp 3.000.000, hal ini secara spontan akan menimbulkan pendapat bahwa penghasilan Ita sebagai pegawai Bank saat ini mempunyai gaji/upah yang sangat besar dan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan upah Suni pada tahun 1995.
Namun bila diperhitungkan lagi kita mengetahui banyak barang dan jasa yang ada di Indonesia semakin meningkat seiring berjalannya waktu atau disebut inflasi, maka untuk membandingkan dan menghitungnya kita harus mengetahui tingkat harga tahun 1995 dan tingkat harga tahun sekarang 2014. Untuk membandingkan upah Suni tahun 1995 dengan upah Ita tahun 2014 maka kita harus menghitung inflasi upah tahun 1995 untuk mengubah nilai rupiah pada tahun 1995 ke dalam nilai rupiah tahun ini 2014.
Misalkan statistik menunjukkan Indeks Harga Konsumen pada tahun 1995 adalah 8,2 dan tingkat harga pada tahun 2014 ini adalah 90. Maka, dapat dihasilkan tingkat harga keseluruhan naik sebesar  = 10,976. Dari data-data tersebut kita dapat mengukur bagaimana upah Suni pada tahun 2014.
Upah Suni dalam rupiah tahun 2014 = Upah pada tahun 1995 x 
                            = Rp 200.000 x 
                            = Rp 2.195.122
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa upah yang di dapatkan oleh Suni pada tahun 1995 setara dengan upah saat ini Rp 2.195.122. Dengan upah itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan upah yang diperoleh Ita pada tahun ini yaitu sebesar 3.000.000.

Indeksasi


            Ideksasi merupakan penyesuaian otomatis dari jumlah uang yang ada dengan dampak inflasi oleh undang-undang atau kontrak. Biasanya perusahaan menyertakan indeksasi upah yang parsial atau yang lengkap pada indeks harga konsumen. Ketetapan ini disebut sebagai   Tunjangan Biaya Hidup dan secara otomatis meningkatkan upah ketika indeks harga konsumen naik.
            Indeksasi juga merupakan bagian dari berbagai undang-undang, misalnya pension dapat disesuaikan setiap tahun untuk mengkompensasi manula terhadap harga-harga yang naik. Kelompok pajak penghasilan-level penghasilan dimana tariff pajak berubah-juga dapat diindeksasi dengan inflasi.

Suku Bunga Nominal dan Riil


      Suku Bunga Nominal ( Nominal Interest Rate)
Suku Bunga Nominal adalah Suku bunga sebagaimana biasa diberitakan tanpa disesuaikan dengan dampak inflasi.
      Suku Bunga Riil ( Real Interest Rate)
Suku Bunga Riil adalah Suku bunga yang disesuaikan dengan dampak inflasi.
Ketika kita menabung di Bank maka kita akan mendapatkan bunga dari Bank, dan sebaliknya jika kita meminjam uang dari Bank maka kita harus membayar bunga pinjaman kita. Suku bunga selalu melibatkan pembandingan jumlah uang pada masa waktu yang berbeda, dan kita harus mengetahui bagaimana menyesuaikannya dalam dampak inflasi.
Contoh :
Seorang mahasiswa bernama Tono menabung pada Bank ABC sebesar Rp 20.000.000, pada Bank ABC memberikan bunga sebesar 5 % setiap tahunnya. Berarti pada tahun berikutnya Tono memiliki bunga sebesar Rp 1.000.000. Dengan demikian uang yang terkumpul dari tabungan Tono adalah Rp 21.000.000. namun seiring dengan berjalannya waktu, harga pada saat itu juga naik. Meskipun jumlah tabungan Tono lebih banyak karena adanya bunga, namun karena harga naik hal itu akan mengakibatkan daya beli yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Apabila laju inflasi sebesar 7 % maka daya beli atau jumlah barang yang dapat dibeli oleh Tono turun sebesar 2 %.
Hubungan antara Suku Bunga Nominal dengan Suku Bunga Riil adalah sbb:
Suku Bunga Riil = Suku Bunga Nominal – Laju Inflasi
  • Suku Bunga Riil adalah perbedaan antara Suku Bunga Nominal dengan Laju Inflasi.
  • Suku bunga nominal menunjukkan seberapa cepat jumlah rupiah di rekening bank kita naik sepanjang waktu.
  • Suku Bunga Riil menunjukkan seberapa cepat daya beli rekening bank kita naik sepanjang waktu.
Kesimpulan


Indeks harga konsumen menunjukkan biaya keranjang barang dan jasa yang berhubungan dengan biaya keranjang yang sama pada tahun basis. Indeks ini digunakan untuk mengukur keseluruhan tingkat harga dalam perekonomian. Perubahan persentase pada indeks harga konsumen mengukur laju inflasi harga konsumen mengukur laju inflasi.

Indeks harga konsumen adalah ukuran tidak sempurna dari biaya hidup nerdasarkan tiga alas an. Pertama, indeks ini tidak menjelaskan kesanggupan konsumen untuk beralih pada barang – barang yang menjadi relative lebih murah sepanjang waktu. Kedua, indeks ini tidak menjelaskan kenaikan pada daya beli uang karena adanya pengenalan barang – barang baru. Ketiga, indeks ini mengabaikan perubahan yang tidak terukur pada kualitas barang dan jasa . Akibat permasalah – permasalahan pengukuran ini, indeks harga konsumen melebihkan angka inflasi yang sebenarnya.

Selasa, 01 Mei 2018

Konsep Elastisitas

A.  Pengertian Elastisitas


Teori permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menjawab banyak sekali pertanyaan praktis. Apabila pajak baru dikenakan terhadap bahan bakar minyak, apakah para pengemudi memikul beban pajak itu ataukah dibebankan pada perusahaan- perusahaan minyak? Apakah peningkatan upah minimum membantu para buruh atau merugikan  mereka?  Apabila  sebuah  maskapai  penerbangan  menurunkan  harga tiketnya, apakah jumlah penumpang akan meningkat sedemikian banyak sehingga penghasilan benar- benar meningkat?
Supaya penawaran dan permintaan menjadi sebuah alat yang benar-benar  bermanfaat, perlu mengetahui berapa banyak penawaran dan permintaan akan memberikan tanggapan terhadap perubahan harga? Beberapa pembelian yang peka terhadap perubahan harga contohnya perjalanan liburan, sedangkan yang kurang peka terhadap perubahan harga diantaranya kebutuhan pokok berupa makanan, listrik, gas.
Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis dengan menggunakan

B.  Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
  • Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
  • Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
  • Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas Harga

Elastisitas Harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga.


Contoh, Fungsi permintaan:  Qdx = 60 -10Px;  dimana Q = kuantitas; P = harga


Bentuk-bentuk kurva penawaran berkaitan dengan Elastisitas Penawaran :

Contoh aplikasi konsep Elastisitas

a.  Pergeseran beban pajak (tax incidence)
  • Permintaan inelastis, penawaran elastis contoh menaikan pajak mie instant kpd produsen.
  • Permintaan elastis, penawaran inelastis contoh terhadap barang kerajinan cendera mata, menaikan pajak kpd konsumen
b.  Teori Cobweb (sarang laba-laba)
  • Terjadi pada produk pertanian karena berfluktuasi pada musim ke  musim; reaksi terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga; undurable goods.

  • Koefisien elastisitas (Angka elastisitas) harga  bernilainegatif.
  • Ed = -2 mempunyai arti permintaan terhadap barang itu naik 200%, bila harga barang turun  100%, ceteris paribus. (dansebaliknya).
  • Angka Ed dapat disebut dalam nilai absolut. Ed = 2, artinya Ed =-2.
  • Semakin besar nilai Ed, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahanharga.
Beberapa kemungkinan tingkat elastisitas permintaan seperti kurva di bawah ini :


Metode pengukuran Koefisien Elastisitas:
  • Elastisitas Titik (point elasticity) titik A  B; B  A
  • Elastisitas Busur (Arc elasticity) busur C D

Mengukur Elastisitas Titik :


Faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga:
  • Tingkat substitusi makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin inelastic, contoh: beras inelastis; garam inelastis sempurna.
  • Jumlah pemakai makin banyak pemakai makin inelastic, contoh: beras sebagai makanan pokok orang indonesia.
  • makin besar proporsinya, makin elastic, contoh: garam vs TV
  • Jangka waktu  tergantung barangnya durabel atau nondurabel

Elastisitas Silang

Elastisitas  Silang  adalah  kecenderungan  perubahan  permintaan  suatu  barang tertentu disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.

Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang (komoditi) yang sifatnya;
  • Substitusi, dengan Ec > 0. daging sapi vs daging ayam.
  • Komplementer, dengan Ec < 0. bahan bakar minyak dg mobil
  • Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

Elastisitas Pendapatan

Elastisitas Pendapatan adalah kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.
Persamaan:
Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan barang X meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X adalah:
Pada umumnya Barang Normal eI positif; Barang Superior eI positif; Barang Inferior eI negatif

Elastisitas Penawaran

Elastisitas Penawaran adalah kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang. Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan.
Metode pengukuran: Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran;
  • Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain.
  • Perubahan harga input.
  • Pertumbuhan modal perusahaan.
  • Kebijakan pemerintah pada perekonomian.
  • Persaingan.
  • Pertumbuhan pangsa pasar potensial.

    Bentuk-bentuk kurva penawaran berkaitan dengan elastisitas penawaran:

Contoh aplikasi konsep Elastisitas

  • Pergeseran beban pajak (tax incidence)
    • Permintaan inelastis, penawaran elastis contoh menaikan pajak mie instant kpd produsen.
    • Permintaan elastis, penawaran inelastis contoh terhadap barang kerajinan cendera mata, menaikan pajak kpd konsumen.
  • Teori Cobweb (sarang laba-laba)
    • Terjadi pada produk pertanian karena berfluktuasi pada musim ke  musim; reaksi terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga; undurable goods.

Operasi dan Produktivitas

Apa itu Manajemen Operasi : Produksi – Penciptaan barang dan jasa Manajemen operasi (operation management – OM) - Aktivitas yang berhubu...